Monday, April 30, 2007

Apalah Arti Nila Setitik

Tentu bukan rahasia lagi jika Honda Vario itu adalah skutik yang banyak masalah. Di saat-saat penuh emosi & kekecewaan terhadap Vario saya, tiba-tiba ada suara dari pinggir jalan, "I'm Vario..!" Ternyata seorang anak kecil yang sedang tersenyum senang sambil menunjuk skuter saya. Lucu juga ya, betapa bahagianya seorang anak kecil ketika ia bisa mengidentifikasi sebuah kendaraan di jalan.

Saya berhenti sejenak di sebuah kios Pangkas Rambut Asgar (asli Garut - red) untuk merapikan rambut yang sudah mulai acak-acakan ini. Ketika pemangkas berkarya pada rambut saya, di luar kios ada seorang bapak yang sedang mengagumi skuter saya. Sebuah pemandangan yang sudah mulai jarang saya temui dan mengundang senyum di hati.

Perjalanan berlanjut melalui jalan-jalan tikus untuk memotong padatnya Jakarta. Sayup-sayup terdengar suara orang di sisi jalan, "Tuh, Vario tuh... bla bla bla". Wah, Varioku dibahas. "Kira2 apa ya yang diobrolin?"

Kemudian saya berpikir, biar butut & banyak masalah begini... Vario sudah setengah tahun ini setia menemani perjalanan saya ke tempat aktivitas setiap hari, ke kampus di akhir minggu, ngapel & jalan2 bareng pacar, hingga perjalanan pulang pergi Bogor - Jakarta. Sebuah pencerahan yang tak terduga akhirnya dapat sedikit mengobati kekecewaan saya. "Nyaris kujual kau...", kata saya dalam hati. Saya tepuk sedikit di atas speedometer dan saya tersenyum.

2 comments:

  1. pencerahan bgt kang aria, saya juga lagi mikir2 apa dijual aja ya ? hehee..

    ReplyDelete
  2. mas mlv (euh... ini siapa yah? hehehe...),

    sepertinya kalo dirasa udah nggak ada manfaatnya lagi buat kita, dijual atau tukar tambah hanya merupakan salah satu alternatif solusi aja. namun saya sering kali diingatkan sama pacar saya, "yakin nanti kalo ganti kymco kamu gak nyesal?"

    hehehe... akhirnya sekarang HV tetap saya lunasin cicilannya, dan nanti saya mau beli kymco atau skuter matic lain lagi. udah kepalang senang sama matic sih. :)

    ReplyDelete