Tuesday, February 12, 2008

Apakah Snake Oil Itu?

Beberapa hari yang lalu, saya membaca postingan di forum skuter matic yang menyebutkan kategori Snake Oil. "Wah, baru dengar tuh istilah itu. Apaan tuh ya?", pikir saya. Akhirnya demi memuaskan rasa penasaran saya, maka saya langsung cari di internet lewat Google.

Pencarian awal menggiring saya ke Wikipedia, mbahnya sumber pengetahuan yang sebenarnya hasil kumpulan entri dari banyak orang. Siapa pun boleh ngisi ini ensiklopedia, makanya tingkat keakuratannya pun kurang bisa dipertanggungjawabkan. Tapi kalo cuma pingin tau istilah aja mah boleh lah...

Si mbah ngasih saya sebuah petunjuk berupa sejarah Snake Oil. Ceritanya begini nih kalo dibikin versi saya. Konon katanya di negeri China ada seorang tukang obat yang ngebikin satu ramuan dari minyak ular. Si tukob alias tukang obat itu bilang, "Barang siapa yang sakit, obati dengan minyak ular ini. Penyakit apa pun bisa sembuh!" Ck ck ck... Gile. Hebat bener itu obat. Karena tingkat pendidikan pada masa itu memang belum secanggih sekarang, orang-orang pun akhirnya pada membeli obat itu. Ternyata eh ternyata... "Akika kena tipu, bok!"

Nah begitulah sedikit sejarah singkat (udah dikit singkat pula) tentang istilah Snake Oil. Di zaman modern ini, di negeri yang dijulukin Amrik istilah ini kembali digunakan untuk menunjukkan produk apa pun yang ternyata nggak sesuai dengan janjinya. Bisa jadi barangnya tipu atau bisa juga karena terlalu berlebihan aja itu orang marketingnya. Ya pokoknya udah ngerti kan sekarang apa itu istilah Snake Oil?

Berkaitan dengan postingan sebelumnya (kan tentang oli tuh), ternyata di dunia otomotif pun ada istilah Snake Oil dalam pengategorian oli mesin / mobil. Biasanya istilah ini dikasih buat oli-oli yang performa dan durabilitasnya nggak sesuai dengan klaim si produsen. Misalnya ada klaim bahwa oli ini bisa tahan hingga 40.000 km atau satu tahun (yang mana yag duluan ketemu aja). Ternyata si oli itu baru dipake bentaran udah nguap. Wah! Pasti bikin kacau hati bin panik!

Di situasi lain, ada juga sebagian orang yang termakan pleketiplek begitu ngebaca janji yang tertera di kemasan oli. Kita sebaiknya memahami bahwa klaim / janji tersebut dibuat setelah pengujian komprehensif di negara yang bukan tropis dan panas dan macet dan banyak debu dan banyak yang gak matuhin rambu-rambu kayak di negara kita. Selain itu, banyak juga kan kendaraan di negara kita tercinta ini yang digunakan gak sesuai kodratnya? Misalnya Vario yg 108cc ini, menurut teman SMA saya yang kerja di AHM, adalah skuter dalam kota dan bukan untuk penggunaan harian di atas 100 km. Kenyataannya, banyak banget yang Varionya dipake ngantor, dengan jarak tempuh harian lebih dari 100 km. Hampir saingan lah sama bus AKAP. Nah sekarang kira-kira aja sendiri, seberapa banyak tuh ngedrop performa dan durabilitas si oli. Paling gampangnya sih oli dicek sebulan sekali. Kalo perlu diganti ya ganti, kalo belum perlu ya nanti aja lihat bulan depan.

Selain dari yang di atas itu, kita juga harus banyak punya informasi dan referensi soal oli supaya kita nggak sampai salah dalam pengaplikasian oli. Banyak lho orang yang cuma liat kemasan terus langsung coba produknya. Mungkin orang-orang dalam kategori ini adalah yang merasa sudah biasa dengan oli. Di jaman internet ini sudah diberikan kemudahan ekstra dalam mencari informasi di luar kemasan produk. Kita coba aja buka situs dari si produsen oli dan baca-baca lah sedikit. Kalo kita pusing dan gak mudeng dengan istilah-istilahnya (kayak saya), setidaknya kita baca mengenai anjuran
aplikasi oli dan interval penggantian oli dari si produsennya.

Nah para pembaca yang setia, dengan artikel dadakan yang mungkin agak bikin bingung ini, mari kita mulai untuk lebih mawas diri terhadap informasi supaya kita nggak jadi korban Snake Oil ataupun salah nuding Snake Oil.