Saturday, May 12, 2007

Tuning Vario: Roller & Per CVT

Banyak teman yang bertanya, bagaimanakah kombinasi performance parts yang ideal untuk membuat Vario lebih baik performanya? Sebetulnya sulit untuk ditentukan patokannya karena ternyata setingan yang pas untuk satu orang belum tentu pas untuk orang lain. Hal ini disebabkan banyak faktor yang mempengaruhi termasuk kebiasaan orang dalam memperlakukan mesin. Mencontek setingan di motor teman pun belum tentu menghasilkan performa yang sama.

Tuning yand biasa diaplikasikan pada skuter modern (skutik / skubek) untuk kebutuhan harian adalah modifikasi pada bagian CVT. Sebetulnya modifikasi ini sama aja dengan melakukan tuning terhadap transimisi. Pada kendaraan matic khususnya, kita harus sadar terlebih dahulu bahwa peningkatan pada satu sektor pasti mengorbankan sektor yang lain. Dalam hal ini, akselerasi vs top speed.

Para tuner skuter modern
professional yang biasa menangani kebutuhan kompetisi tentunya akan mencari setingan untuk mendapatkan keseimbangan yang paling pas bagi performa skuternya. Untuk menutupi hal-hal yang dikorbankan akibat modifikasi pada CVT, mereka melakukan berbagai upaya seperti tuning setelan karburator, mengganti CDI unlimited, bahkan hingga bore up. Tujuannya adalah membuat skuter modern dapat berlari sekencang mungkin dan bertahan pada kondisi performa paling prima selama mungkin, hingga akhirnya grafik performa mencapai puncaknya dan akhirnya mulai menurun. Namun untuk harian dan penggunaan dalam kota harus disesuaikan dengan kebutuhan.

Untuk penggunaan harian dan dalam kota, tuning performa pada skuter modern sebetulnya cukup dengan melakukan setingan pada roller dan per CVT. Mari kita bahas satu per satu.


Roller Weight

Untuk prinsip kerja roller, semakin ringan rollernya maka dia akan semakin cepat bergerak mendorong movable drive face dan face comp pada drive pulley sehingga bisa menekan belt ke posisi terkecil. Efek yang terasa, akselerasi makin responsif. Namun supaya belt dapat tertekan hingga maksimal butuh roller yang beratnya sesuai juga. Artinya jika roller terlalu ringan maka tidak dapat menekan belt hingga maksimal. Efeknya tenaga tengah dan atas akan berkurang bahkan hilang.

Untuk berat roller, ada dua konsep umum yang biasa dilakukan jika mengaplikasikan roller konvensional (bentuk silinder), yaitu aplikasi roller dengan yang berat seragam dan kombinasi berat roller. Kombinasi roller dilakukan dengan memasang 3 roller dengan beban tertentu dan 3 roller dengan beban yang lebih berat atau lebih ringan, tergantung kebutuhannya. Roller yang lebih ringan akan bergerak terlebih dahulu menekan movable drive face dan menyebabkan Vario bergerak lebih responsif daripada semula. Pada titik putaran mesin selanjutnya roller yang lebih berat akan mulai bergerak dan bebannya membantu menekan belt lebih dalam lagi.

Ada satu rumus ideal untuk mengkombinasikan roller, yaitu bedanya maksimal 3 poin antara roller yang ringan dengan roller yang berat. Dalam konteks CVT Vario, untuk membantu mencari top speed, bisa dilakukan kombinasi 3 roller standard (13 gr) dengan 3 roller yang lebih berat (15 gr). Dengan rumus ideal ini, tenaga tengah akan dikorbankan namun tidak terlalu banyak. Semakin jauh beda bebannya maka semakin banyak tenaga tengah yang dikorbankan. Untuk penggunaan harian dengan track yang tentunya bakal ketemu tanjakan, bisa dicoba kombinasi 12 gr dan 14 gr.

Bagaimana halnya dengan Sliding Roller (SR) yang bentuknya tidak silinder? Prinsip kerja SR tidak untuk dikombinasikan atau dengan kata lain akan lebih optimal jika keenam SR memiliki beban yang sama beratnya. Pengaplikasian SR dapat membantu proses menekan movable drive face lebih cepat daripada roller konvensional. Hal ini karena SR memiliki bidang tekan yang lebih luas untuk menekan face comp sampai movable drive face ikut bergerak. Sedangkan roller konvensional memiliki bidang yang lebih kecil untuk menekan face comp dalam proses pergerakannya. Ibaratnya, akan lebih mudah untuk mendorong pintu rolling door dengan menggunakan telapak tangan daripada dengan menggunakan jari telunjuk saja. Oleh karena itu, secara hukum fisika, SR membutuhkan tenaga yang lebih sedikit untuk mencapai daya dorong yang sama dengan roller konvensional. Untuk gambar perbandingan luas bidang tekan ini silakan lihat artikel sebelumnya mengenai SR di blog ini.



Per CVT

Performance part ini biasa disebut juga dengan compression spring atau torque spring. Prinsip kerjanya adalah semakin keras per tersebut maka belt dapat terjaga lebih lama di kondisi paling luar dari driven pulley. Namun kesalahan kombinasi antara roller dan per CVT dapat menyebabkan keausan bahkan kerusakan pada sistem CVT! Berikut beberapa kasus yang sering terjadi:

1. Per CVT yang terlalu keras dapat membuat drive belt jauh lebih cepat aus karena belt tidak mampu menekan dan membuka driven pulley. Belt semakin lama akan terkikis karena panas dan gerakan berputar pada driven pulley. Bayangkan apa jadinya jika belt putus di tengah jalan? Kita harus siap dengan peralatan yang sesuai, yang sepertinya tidak umum untuk dibawa harian di Vario. Atau solusi mudahnya, sewa mobil bak untuk mengangkut Vario kita ke bengkel kepercayaan kita.

2. Per CVT yang terlalu keras jika dipaksakan dapat merusak clutch / kupling. Panas yang terjadi di bagian CVT akibat perputaran bagian-bagiannya dapat membuat tingkat kekerasan materi partsnya memuai. Pada tingkat panas tertentu, materi parts tidak akan sanggup menahan tekanan pada tingkat tertentu pula. Akhirnya per CVT bukannya melentur dan menyempit ke dalam tapi justru malah bertahan pada kondisi yang masih lebar. Kopling yang sudah panas pun bisa jebol karenanya.

Per CVT original bawaan Vario terspesifikasi di 1000 rpm. Sebetulnya sudah cukup bagus dan ideal untuk penggunaan harian. Namun sepengalaman saya per CVT 1200 rpm jauh lebih enak lagi dan membuat tarikan Vario jadi lebih enteng. Per CVT 1500 rpm masih bisa diaplikasikan tapi rajin-rajinlah memeriksa kondisi drive belt skuter Anda. Saya tidak berani merekomendasikan per CVT 2000 rpm untuk penggunaan harian karena terlalu keras.

Untuk mempermudah pemilihan per CVT performance yang tersedia di pasaran dunia saat ini rata-rata dapat dibedakan berdasarkan warnanya. Berikut daftar warna untuk per skuter modern yang saya berhasil dapatkan dari website Malossi dan sebagian sudah ketahuan spesifikasinya.
- Putih : 800 rpm
- Biru : 1000 rpm <--- Vario menggunakan per original warna ini.
- Violet : 1200 rpm
- Kuning : 1500 rpm
- Merah : 2000 rpm
- Hijau : ??? rpm (belum saya ketahui)

Saya tetap menghimbau Anda untuk selalu ber
hati-hati dalam memilih performance parts. Konsultasikan baik-baik dengan tuner kepercayaan masing-masing sebelum mengganti part standard dengan part aftermarket.

Semoga informasi di atas cukup membantu. Jangan sungkan-sungkan untuk meralat, menambahkan atau membantah jika ada informasi dari saya yang tidak tepat.


---

Terima kasih saya kepada rekan-rekan di milis dan forum HVC
serta rekan-rekan dari Kymco Indonesia atas ilmu yang saya peroleh dan tidak bisa digantikan dengan apa pun.

20 comments:

  1. boeng tjoeba kowe oelas itoe vespa iang soeda koeno poen...

    ReplyDelete
  2. meneer koeaing jang terhoor... mat,

    ijk boekannja tida mahoe oelas itoe vespa poen. aken tetapi, ijk tida lah ngarti barang sedikit itoe motoor jang boekan automatic poen.

    harep makhloom.

    ReplyDelete
  3. bacanya gimana???
    kok dibaca malah lidahku malah melilit yak?

    koemaha ieu? :D

    ReplyDelete
  4. mo kbut jangan pke skutik...
    mending cr motor yg pke kopling.
    yeahhh..

    ReplyDelete
  5. ad yg jual sparepart skutik bekas gk???????
    tp masih bgusss????
    n hrgnya murah???

    ReplyDelete
  6. @ sonic jihad:
    setuju! kebetulan lagi kepingin belajar bawa motor kopling, terus tertarik sama bajaj xcd & tvs flame. kayaknya cukup buat dipake belajar. tapi sayang review top speednya kurang bagus, cuma 95 kpj. bisa2 disusul sama matic kelas 100cc. tapi tenaga bawahnya pasti lebih baik daripada yang matic. dan mudah2an memang betul lebih irit. apalagi pertamax udah nyaris 10 ribu aja nih. :D

    @away4869
    mendingan nyari di milis2 & di forum2, bro. pasti ada aja tuh yang kasih feedback menarik. ;)

    ReplyDelete
  7. kalo per cvt punya kymco trend yg 125cc terspesifikasi untuk berapa rpm bro?? aman gak kalo diaplikasi ke vario untuk harian??

    ReplyDelete
  8. wahai teman pembaca yang tidak bernama,

    per cvt punya kymco trend yg 125cc itu ternyata 800 rpm. dan sepertinya semua per cvt kymco itu bawaan pabriknya 800 rpm. saya udah pake di vario saya sampe hari ini. aman2 aja tuh.

    tapi sekarang saya lagi pingin balikin semuanya ke orisinil lagi. karena saya sekarang kembali ke gaya bawa motor santai. nanti kalo perlu ngebut2 ya tinggal ganti lagi partsnya kan?

    ReplyDelete
  9. thanks bro info na.....
    aqu lagi da maslah dg vario aq,,,,.tarikan awal nya hlang padahal sudah putar gas penuh....

    ReplyDelete
  10. @eka:
    tarikan awal hilang biasanya gara2 karbu belum diservis atau gara2 ngisi bensin di tempat yang ga terjamin. bisa juga dari olinya udah dalam kondisi kurang bagus atau salah spesifikasi oli.

    ReplyDelete
  11. klo buat vario buat aksererasi oke harian cocok pake roller berapa boss, n rencana aku mau ganti per cvt yang 1500rpm

    ReplyDelete
  12. Vario saya 2008, udah 13000 km pemakaian harian, mulai terasa getar saat mau jalan & tenaga mulai berkurang, terutama saat nanjak (ngeden banget), kira-kira parts apa yg perlu saya ganti ? roller-kah? oh ya, klo lagi jalan 30-40 km/jam, stang kayak narik ke kanan, kira2 apanya & gmn betulinnya?
    Thanx seblomnya.

    ReplyDelete
  13. @ pranajaya:

    kalo ngeden, coba periksa sistem pembakaran, kebersihan bbm, tangkinya juga, dan saringan udara. itu dulu aja sebelum ke yang lain2.

    kalo udah dan masih ngeden juga, cek olinya. seringkali, di indonesia orang beli oli kemakan merek, spec oli nggak dilihat. pilih oli yang specnya sesuai dengan rekomendasi pabrik.

    masih ngeden juga, coba dilihat kondisi v-beltnya dan rollernya.

    kalo soal setang narik ke kiri dan ke kanan, biasanya sih itu dari komstir. untuk yang ini, silakan minta dicek ke AHASS yang dipercaya. kalo komstir ga apa2, bisa di cek ke kaki2 depan, termasuk ke kondisi velg & kondisi disc brake depan. kadang ada peyang dikit tapi ga keliatan kasat mata. harus dicek dengan cara ditidurkan di atas cermin.

    ReplyDelete
  14. om vario gw udah kenceng roller nya wa pake 8gr
    perCVT nya wa pake 1500 rpm merk TDR
    tp tarikan pertamanya masih klah ama MX mw gw entengi lagi itu aja tenaga tengah ama blkang nya udah kecil amat ...
    gimana ya supaya tarikan pertamnya kenceng trus tenaga tengah ama belakang kaga hilang

    mohon saran !!

    ReplyDelete
  15. mas paulus, maaf baru bales. sudah lama saya ga cek blog ini. untuk perbaikan tarikan pertama, saran saya adalah lakukan bore up. tapi secara keseluruhan harus diseting ulang lagi supaya optimal.

    ReplyDelete
  16. gan vario ane ban belakangnya ane gedein jadi 110 masalahnya bahan bakarnya ko jadi boros banget ya. punya saran ga biar bisa irit lagi end tarikanya lumayan, thx

    ReplyDelete
  17. @ Rhoni3: sorry baru bales.

    ban lebar ataupun modifikasi apa pun pasti ada down sidenya. untuk ban lebar yg ente pasang di vario:

    (1) secara massa lebih berat karena ukurannya juga membesar, pasti ngaruh ke tarikan.

    (2) bidang yang nempel ke aspal juga lebih besar, ini ngaruh ke bidang gesek. makin gede bidang gesek, makin butuh tenaga lebih besar untuk ngegerakin.

    butuh tenaga lebih besar = pelintir gas lebih gede dari sebelumnya. boros lah jadinya...

    kalo mau irit ya dibikin standar & rajin2 servis. dijamin irit dan tarikannya enak lagi.

    ReplyDelete
  18. Maaf gan, mau bertanya. Kalau penggunaan peer cvt 1500 perbandingan roller yang pas berapa?
    Terimakasih.

    ReplyDelete