Friday, December 22, 2006

Experiment #01 - Sliding Roller (part 1)

Sebelumnya saya ingin mengucapkan selamat Natal dan selamat tahun baru bagi Anda yang merayakannya. Mudah2an di tahun yang baru, kita semua dapat menjadi manusia-manusia yang lebih baik lagi. Amiin.

Sesuai dengan judulnya, Sliding Roller adalah jenis roller weight seperti yang umumnya terpasang di variator / rumah roller dari skuter matic. Roller weight konvensional pada umumnya berbentuk silinder, dalam berbagai ukuran dimensi dan berat. Roller ini secara sederhana dapat dikatakan berfungsi untuk mengatur seberapa enteng tarikan skuter dan seberapa cepat untuk mencapai top speed. Sliding Roller sedikit berbeda, terutama dari bentuknya yang tidak silinder dan bahannya yang self lubricating (tidak perlu diberi pelumas lagi). Saat ini Sliding Roller diproduksi oleh Union Material dengan payung merek Dr. Pulley Sliding Roller Weight. Untuk lebih jelasnya, foto2 di bawah saya pinjam dari websitenya untuk dapat menjelaskan beda kedua jenis roller tersebut.


Roller weight konvensional

Kira2 seperti inilah bentuk roller pada variator / rumah roller itu. Roller akan bergerak naik dan turun di dalam rumahnya untuk mengatur tarikan dan kecepatan skuter. Dalam kinerja roller konvensional, area yang ditandai dengan lingkaran merah adalah titik pergesekan yang disebabkan oleh pergerakan abnormal dari roller. Efeknya adalah lebih cepatnya roller menjadi aus serta
performa di kecepatan tinggi menjadi lebih cepat turun. Jika hal ini terjadi, maka rider harus memainkan gas sedikit-sedikit untuk menjaga kestabilan kecepatan. Perlakuan membuka tutup gas ini adalah salah satu penyebab skuter matic menjadi boros. Umumnya kekurangan ini bisa diakali dengan mengganti roller standar dengan roller yang lebih ringan untuk memantapkan tarikan dan kecepatan skuter. Untuk teknis penempatan roller bisa dilihat di website Battle Scooter bagian drive modifications. Namun pergerakan abnormal tetap dapat terjadi karena bentuk roller tetap silindris.


Dr Pulley Sliding Roller weight

Dilihat dari bentuknya yang sudah berbeda, tentu kita akan berpikir mustahil roller ini bisa bekerja. Hal yang wajar mengingat pada umumnya pabrikan skuter matic hanya menyediakan roller dengan bentuk konvensional. Sebetulnya secara logika bisa saja Sliding Roller ini berfungsi dengan baik karena pada dasarnya roller konvensional pun belum tentu berputar 360° pada saat skuter bergerak. Roller hanya bergerak naik turun dan bentuk silindrisnya dimaksudkan untuk mengoptimalkan pergerakan itu. Pada area yang ditandai dengan lingkaran merah, kita bisa melihat bahwa Sliding Roller menahan pergerakan roller supaya tidak bergerak melebihi variator. Hal ini dapat meminimalisir, bahkan menghilangkan, adanya pergerakan abnormal dari roller. Efeknya yang terbukti oleh rekan-rekan saya yang sudah lebih dulu menggunakan Sliding Roller adalah bertambah ringannya tarikan dan kecepatan tinggi dapat bertahan selama mungkin. Pengaruhnya terhadap rider adalah tidak perlu memainkan gas terlalu sering sehingga pastinya lebih dapat menghemat konsumsi bahan bakar. Bayangkan: kecepatan oke tapi lebih irit. Mirip taglinenya Suzuki Spin ya? :D


Terus terang, masalah kecepatan ini adalah salah satu kekurangan yang saya rasakan di Vario saya. Memang Vario adalah skuter untuk penggunaan di dalam kota, namun kondisi di Jabodetabek menyebabkan para pengguna Vario untuk memanfaatkan skuter ini sebagai kendaraan antar kota, bahkan digunakan untuk menempuh jarak hingga ratusan kilometer per hari. Saya pun termasuk salah satu dari sekian banyak pengguna Vario yang ingin memodifikasi sehingga cocok dan nyaman untuk digunakan sebagai kendaraan touring / jarak jauh. Sejauh ini masih tergolong irit, sekitar 1 liter saja untuk menempuh jarak Jakarta (Simprug) - Bogor (Cimanggu). Seandainya bisa lebih irit lagi, tentunya saya bisa touring dengan nyaman sampai ke Bandung dan sedikit lebih irit ongkosnya. Menyenangkan bukan?

Sebelumnya saya pernah berdiskusi dengan rekan pemilik bengkel aksesori dan racing parts untuk Vario. Menurut beliau, penggunaan sliding roller adalah omong kosong. Argumentasinya persis seperti yang saya tuliskan di penjelasan tentang roller weight konvensional di atas. Tapi bukan Gorbo namanya kalo tidak tetap penasaran dengan hal baru. Hehehe...

Namun sayang, saya tidak bisa menemukan dimensi dan berat roller standar untuk Honda Click / Vario untuk dijadikan referensi pembelian Sliding Roller. Hal ini dikarenakan skuter saya adalah hasil pengembangan di Thailand yang memang tidak mendunia. Kemudian saya berdiskusi dengan rekan-rekan pengguna sliding roller dan mereka menyambut baik niat saya untuk menjadikan Vario saya sebagai kelinci percobaan. Sejauh ini saya baru mendapatkan informasi tentang cara membongkar cover CVT di mana variator ditempatkan dan berat roller standar Vario adalah 13 gr. Anehnya, roller ini sebetulnya cukup berat untuk dipasang pada skuter berkapasitas 108 cc. Pada daftar referensi roller di Union Material, roller seberat ini dipasang pada skuter berkapasitas 125 cc. Nah lho! Ada apakah gerangan?

Selama seminggu ke depan, kebetulan saya memperoleh libur akhir tahun bersama dari kantor. Saya berniat untuk membongkar Vario saya dan melakukan beberapa pengukuran sesuai anjuran seorang rekan di milis Kymco. Berikut adalah ukuran yang harus saya catat:
1. Dimensi roller (berikut beratnya)
2. Dimensi belt
3. Diameter pegas CVT
4. Diameter clutch
5. Diameter pulley

Hasil pengukuran ini akan saya post di kelanjutan dari artikel ini dan kita akan lihat apa yang terjadi. Dapatkah hasil pengukuran tersebut menentukan Sliding Roller yang akan saya beli nantinya?


Tune in next time, right here on skutergorbo.blogspot.com. Happy hollidays, you guys! =)

1 comment: